Breaking

LightBlog

Rabu, 25 Oktober 2017

Laporan Keuangan BUMDEsa

Seperti apa system akuntansi yang harus dilakukan pada laporan keuangan BUMDesa? Sebagaimana yang umumnya ada dalam system akuntansi, setidaknya ada empat elemen yang menjadi acuan yakni harta, hutang, biaya dan pendapatan. Begini penjelasannya?
  1. Harta yang dimaksud adalah barang dan hak milik perusahaan (BUMDesa) dan sumber ekonomi lainnya. Harta BUMDesa dapat dibedakan menjadi harta tetap, harta lancer dan harta tidak berwujud
  2. Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar pada masa yang akan datang sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan pihak penghutang sebagai akibat dari suatu transaksi. Biasanya hutang bakal dibagi menjadi hutang jangka panjang dan jangka pendek.
  3. Pendapatan adalah peningkatan harta atau aktiva perusahaan sebagai hasil dari transaksi yang menguntungkan. Misalnya, pada BUMDes pemilik usaha minimarket, harus muncul laporan mengenai berapa biaya pembelian beras dari petani dan ketika dijual berapa harga yang dipatok BUMDes ke konsumennya. Selisih dari harga inilah yang harus didapatkan oleh sebuah unit usaha sebagai keuntungan alias laba.
  4. Biaya adalah harta yang digunakan oleh BUMDes yang kemudian menghasilkan pendapatan dalam suatu periode tertentu dan habis terpakai. Setidaknya ada tiga jenis biaya yang biasanya menjadi acuan yakni harga pokok penjualan, biaya operasional dan biaya lain-lain. Catatan pada elemen ini akan memberikan penjelasan ada atau tidaknya pendapatan dan berapa keuntungan yang diambil BUMDes dalam penyelenggaraan usaha yang dijalankannya.
Tetapi laporan bukan hanya berbentuk deretan angka melainkan harus pula disertai bukti-bukti sesuai dengan beberapa aspek yakni:
  1. Sifat transaksi, setiap transaksi harus mencantumkan apa jenis transaksi itu misalnya pembayaran hutang, pembelian bahan baku, membayar sewa dan penerimaan hasil penjualan produk maupun jasa.
  2. Dalam bukti transkasi harus disebutkan siapa saja pihak yang terlibat. Misalnya, BUMDes melakukan pembelian produk beras pada kelompok tani A dengan jenis produk B dan dilakukan pada hari C. HArus pula ada tandatangan di dalamnya.
  3. Harus selalu dijelaskan jenis produk atau jasa dalam bukti transaksi itu. Misalnya, pembelian pupuk organic, sewa angkut pupuk dan sebagainya
  4. Jangan lupa mencantumkan tanggal pada setiap transaksi yang dilakukan. Tanggal ini menjadi penting karena bakal digunakan dalam laporan keuangan pada akhir bulan dan menjadi bahan cros chek jika terjadi situasi yang tidak menguntungkan. Beberapa bukti transaksi umumnya bakal berupa nota, check, bon dan faktur.
Seluruh proses dan bukti transaksi itu kemudian disusun dalam sebuah buku kas laporan arus kas (cash flow) dan dimasukkan dalam buku kas harian. Buku inilah yang akan menunjukkan berapa pendapatan yang didapatkan unit usaha itu. Sudah pasti bahwa ukuran paling dasar adalah pendapatan yang masuk harus lebih besar ketimbang pengeluaran. Dalam bentuk laporan, keuangan akuntansi bakal berupa neraca. Laporan rugi/laba dan laporan perubahan modal.
Apakah BUMDes-mu sudah melakukan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adbox